Selain itu, Gubernur juga menegaskan tujuh arah kebijakan pembangunan ekonomi lima tahun ke depan, yaitu peningkatan SDM, produktivitas pertanian, penguatan ekonomi nagari, peningkatan investasi inklusif dan berkelanjutan, pengembangan ekonomi hijau dan biru, pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah, serta pemanfaatan energi baru terbarukan.
“Pembangunan Sumatera Barat harus tetap berlandaskan nilai ‘Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah’, agar pembangunan tidak hanya menguntungkan, tetapi juga memuliakan manusia dan menjaga kelestarian alam,” ujar Gubernur menutup arahannya.
Potret Ekonomi dan Tantangan Daerah
Berdasarkan data 2022–2024, Kota Padang berkontribusi paling besar terhadap perekonomian Sumatera Barat, yakni 25,87%, diikuti Kabupaten Agam (8,60%) dan Padang Pariaman (8,24%). Sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar PDRB (21,76%), diikuti sektor perdagangan (16,41%) yang banyak digerakkan oleh UMKM.
Meski demikian, masih terdapat sejumlah tantangan seperti ketimpangan pertumbuhan antarwilayah, keterbatasan ruang fiskal, serta efisiensi investasi yang rendah akibat tingginya ICOR.
Sinkronisasi dan Kolaborasi Antarwilayah