Selain itu, Indonesia juga merayakan pencapaian lainnya, yaitu tiga Arsip Dokumenter Indonesia yang telah diakui sebagai Warisan Dokumenter Dunia/Memory of the World oleh UNESCO. Ketiga arsip tersebut adalah Pidato Soekarno 'To Build the World Anew', Arsip Pertemuan Pertama Gerakan Non Blok (nominasi Bersama 5 negara: Aljazair, Mesir, India, Indonesia, dan Serbia), dan Hikayat Aceh (nominasi bersama Indonesia dan Belanda).
Dengan ditetapkannya tiga arsip dokumenter ini, Indonesia kini memiliki total 11 dari 496 arsip dokumenter pada daftar Memory of the World yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Delapan arsip dokumenter Indonesia yang telah diakui sebagai MoW sebelumya adalah Arsip VOC, Arsip Konferensi Asia Afrika, Babad Diponegoro, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, La Galigo, Nagarakartagama, dan Cerita Panji.
Satu lagi pengakuan UNESCO atas situs Indonesia yang layak dibanggakan adalah disetujuinya nominasi Cagar Biosfer Bantimurung Bulusaraung Ma’rupane (yang berlokasi di Taman Nasional Wakatobi) sebagai bagian dari World Network of Biosphere Reserve (WNBR). Penetapan ini menjadikan 20 Cagar Biosfer Indonesia telah masuk dalam WNBR.