Beranda Feature TCM Genjot Perkembangan Pengobatan Tradisional Indonesia

TCM Genjot Perkembangan Pengobatan Tradisional Indonesia

Foto yang diabadikan pada 16 Januari 2022 ini menampilkan praktik ruwatan holistik yang kental dengan tradisi Jawa oleh Arief Aditama di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (CARAPANDANG/Xinhua/Prabowo Destyan)

0
Xinhua

   Lebih lanjut, Tomy menjelaskan bahwa meski tentu memiliki perbedaan, bahan herbal yang digunakan baik dalam TCM maupun pengobatan tradisional di Jawa memiliki banyak kesamaan. Hal ini seolah membuktikan kekayaan kaidah pengobatan keduanya yang komplementer, karena mampu digarap meski rumusannya berbeda dan menyesuaikan dengan kondisi masing-masing.

   "Karena iklim dan kondisi geografisnya beda, maka sebaran tanamannya tentu beda. Kumis kucing, daun salam tidak ada di China, sementara kunyit dan jahe, itu sama-sama ada di Indonesia maupun China. Kita iklimnya tropis jadi herbal pun menyesuaikan kebutuhan kita, sementara di China juga pasti diciptakan sesuai kebutuhan mereka," tutur Tomy.

   SALING MELENGKAPI

   Pada praktiknya, akulturasi pengobatan di masyarakat terjadi dan menjelma menjadi budaya baru justru melalui penetrasi hal yang sederhana dan bersifat keseharian.

   "Banyak yang memahami jika kerokan itu budaya kita, padahal itu dari China, namanya gua sha. Kita mengenalnya di sini pakai koin maka itu jadi budaya baru, tetapi di China awalnya mungkin pakai batu giok atau yang lain," ujar Tomy yang berlatar belakang pendidikan kedokteran gigi dari Universitas Gadjah Mada tersebut.

   Dari hal yang sederhana hingga tataran yang lebih tinggi, kedua budaya yang terpisah samudra tersebut nyatanya juga cukup mirip dari segi filosofi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait