Beranda Feature TCM Genjot Perkembangan Pengobatan Tradisional Indonesia

TCM Genjot Perkembangan Pengobatan Tradisional Indonesia

Foto yang diabadikan pada 16 Januari 2022 ini menampilkan praktik ruwatan holistik yang kental dengan tradisi Jawa oleh Arief Aditama di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (CARAPANDANG/Xinhua/Prabowo Destyan)

0
Xinhua

   "Saya percaya akulturasi sudah terjadi lama sekali, ratusan tahun lalu, karena bangsa China telah berinteraksi dengan kita di Nusantara, contohnya dahulu ketika zaman Sriwijaya atau Cheng Ho di Semarang, tentu mereka singgah tak hanya sehari dua hari, namun hingga berbulan-bulan sehingga akulturasi terjadi secara natural, mulai dari budaya, perkawinan hingga termasuk pengobatan," ujar Tomy ketika dihubungi Xinhua pada Senin (21/7).

   Tomy, yang resmi membuka klinik kedokteran Timur sejak 2009 silam, menggarisbawahi alasan sederhana mengapa TCM mendapatkan tempat di hati masyarakat Nusantara, baik masa lalu maupun masa kini.

   "Ada banyak persamaan dari TCM dan pengobatan tradisional kita. Persamaannya yang paling jelas (adalah) bahwa keduanya sama-sama percaya dengan sesuatu yang tidak terlihat atau energi, sama-sama memperhatikan pikiran dan emosi. Di Jawa ada istilah Doyo, sementara TCM ada Qi (Chi), yang akan memengaruhi kesehatan kita secara holistik," ujar pria berusia 47 tahun tersebut.

   Menurutnya, inilah yang membedakan keduanya dengan pengobatan modern Barat yang bersifat materialistis atau hanya berfokus pada apa yang bisa terlihat, sehingga pendekatannya bersifat parsial.

Foto yang diabadikan pada 16 Januari 2022 ini menampilkan praktik ruwatan holistik yang kental dengan tradisi Jawa oleh Arief Aditama di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Xinhua/Prabowo Destyan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait