Meski ada yang berpendapat bahwa memasangkan Cak Imin adalah keputusan yang salah. Alasan ini berdasarkan pada hasil sejumlah lembaga survei yang menyatakan bahwa elektabilitasnya Cak Imin sangat rendah tidak sampai 5 persen. Menurut hemat penulis alasan tersebut tidak lah kuat, sebab jika berkaca pada Pilpres 2019 elektabilitas KH. Maaruf Amin juga tidak pernah diperhitungkan bahkan tidak pernah masuk dalam radar lembaga survey. Tapi, hasilnya sangat mengejutkan, dia mampu membatu Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2019 dengan mengalahkan Prabowo-Sandi.
Maka itu, ini bisa menjadi bukti bahwa kekuatan massa NU menjadi kunci dan sangat menentukan. Sehingga Prabowo-Sandi kalah telak di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Jika Prabowo-Sandi mampu menahan imbang di kedua propinsi tersebut, hasilnya pasti akan berbeda. Dengan suara Prabowo-Sandi yang unggul di sejumlah wilayah di luar pulau Jawa dan ditambah kemenangannya di Jawa Barat dan Banten maka bisa menghantaran pasangan ini memenangkan Pilpres 2019.
Suara NU terbelah?
Setelah NasDem mengusung Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden gelombang penolakan dari internal NU bermunculan. Yang patut menjadi catatan penting adalah penolakan dari Ketua PBNU, Yeny Wahid (anak Gus Dur) dan Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama).