Mengapa strategi harus diambil meski harus menyakiti kawan lama koalisi, yaitu Partai Demokrat? sebab, sebelum PKB bergabung elektabilitas Anies di dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur tak kunjung meningkat. Hal ini disebabkan ketiga partai yang bergabung dalam koalisi perubahan yaitu NasDem, PKS dan Demokrat memiliki klaster pemilih yang sama yaitu sama-sama memiliki basis pemilih yang kuat hanya di wilayah Jawa Barat. Jika dipaksakan maka untuk menghantar Anies sebagai pemenang sangat sulit.
Selain itu, jika melihat kembali pada Pilpres 2019, Prabowo juga memiliki suara yang besar di wilayah Jawa Barat. Sehingga bisa disimpulkan maka suara Anies dan Prabowo akan berbagi di Provinsi itu. Sehingga ini sangat merugikan bagi Anies, maka perlu tambahan suara dari provinsi lain yang memiliki jumlah pemilih yang besar, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dan dengan memasangkan Cak Imin inilah kunci untuk mengamankan suara Anies di dua provinsi tersebut. Maka, memilih Cak Imin merupakan langkah yang tepat.
Seperti diketahui bahwa PKB memiliki basis massa yang kuat dari NU sehingga partai yang didirikan oleh Gusdur ini selalu unggul di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hal tersebut dapat dilihat dari peroleh suara pada Pileg 2019 PKB menempati peringkat keempat dengan perolehan suara sebanyak 13.570.097 atau 9,69 persen. Dan mayoritas suara itu diperoleh dari kedua provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.