Berkaitan dengan itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan apresiasinya. Menurutnya, pencapaian tersebut naik 13 persen dibandingkan dengan realisasi investasi pada tahun sebelumnya dan melampaui pertumbuhan investasi hulu migas global yang diperkirakan berada di kisaran 6,5 persen.
Kepala SKK Migas itu mengatakan bahwa terus meningkatnya investasi hulu migas menunjukkan bahwa upaya-upaya pemerintah dan SKK Migas untuk meningkatkan iklim investasi mampu mengembalikan kepercayaan investor. Dwi menambahkan, di tengah berbagai tantangan yang ada, sektor hulu migas mampu melakukan konsolidasi dan menemukan jalan untuk dapat pulih lebih cepat akibat pandemi Covid-19 serta mampu berperan secara tepat di tengah transisi energi. Sehingga, sambung dia, hulu migas tetap menjadi salah satu tujuan investasi di Indonesia.
“Berdasarkan perhitungan dalam LTP (long term plan), sesungguhnya target investasi adalah USD13 miliar sehingga capaian investasi 2023 yang sebesar USD13,7 miliar lebih tinggi sekitar 5 persen dari target LTP. Untuk tahun 2024 kami telah menetapkan target investasi yang jauh lebih tinggi sekitar USD17,7 miliar atau di atas target LTP yang sebesar USD16 miliar,” ujarnya.
Dwi menyampaikan, investasi yang masif, khususnya di pemboran sumur pengembangan, telah mampu mengurangi laju penurunan produksi pada mayoritas lapangan produksi yang sudah tua sehingga lifting minyak di tahun 2023 hanya turun 1 persen.