Berkaitan dengan pencapaian lifting migas 2023, masing-masing minyak 607.500 barel per hari (bph) dan gas sebesar 964.000 barel ekuivalen minyak per hari, atau lebih rendah dibandingkan target yang ditetapkan 1,1 juta barel oil equivalent per day (BOEPD). Menkeu Sri Mulyani menyatakan, pencapaian itu masih di bawah target yang ditetapkan pemerintah.
Menurutnya, realisasi tahun lalu bahkan cukup rendah dibandingkan 2022. Realisasi lifting minyak di 607,5 ribu barel per hari (bph). Angka ini lebih rendah dari asumsi 660 ribu bph. "Lifting gas 964 ribu barel ekuivalen minyak per hari (BOEPD), lebih rendah dibandingkan asumsi 1,1 juta BOEPD,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Realisasi APBN 2023, di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Sebagai informasi, apabila dibandingkan dengan capaian lifting migas per Oktober 2023, angka yang dikatakan oleh Sri Mulyani hanya mengalami kenaikan sedikit. Berdasarkan data SKK Migas, angkanya tercatat 604.300 barel per hari (bph) atau 91.6 persen dari target APBN 2023. Sedangkan lifting gas 5.353 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd), 86,9 persen dari target APBN 6.160 MMscfd.
Lifting migas merupakan volume produksi minyak dan gas bumi yang siap untuk dijual. Dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara atau RAPBN 2024, angka lifting minyak ditargetkan mencapai 625.000 barel per hari. Untuk lifting gas mencapai 1,03 juta barel setara minyak per hari.