Beranda Kesehatan Konsumsi Pemanis Buatan Dikaitkan Dengan Penurunan Kemampuan Kognitif

Konsumsi Pemanis Buatan Dikaitkan Dengan Penurunan Kemampuan Kognitif

Mengandalkan pemanis buatan dengan tingkat kalori rendah sebagai pengganti gula dalam diet bisa mendatangkan dampak buruk pada kesehatan otak menurut hasil studi baru.

0
Istimewa

"Jadi, mengonsumsi lebih banyak pengganti gula dapat mengubah komposisi mikrobioma usus Anda dan memicu peradangan," katanya.

​​​​​​​"Bisa jadi orang yang mengonsumsi lebih banyak pemanis buatan memiliki usus yang kurang sehat karena mereka tidak mengonsumsi cukup serat, misalnya," ia menambahkan.

Meskipun mekanisme pastinya belum jelas, peradangan dan perubahan mikrobioma dapat menyebabkan sel-sel imun otak yang disebut mikroglia bertindak berbeda menurut David Perlmutter, MD, ahli saraf dan peneliti di American College of Nutrition.

"Ketika mikroglia beralih ke mode peradangan yang merusak itu, risiko Alzheimer, Parkinson, dan bentuk penurunan kognitif lainnya meningkat," katanya kepada Health.

Penelitian telah mengaitkan konsumsi minuman berpemanis buatan dengan risiko demensia dan stroke yang lebih tinggi.

"Bukti yang ada menunjukkan setidaknya beberapa pengganti gula membawa risiko nyata," kata Thomas Holland, MD, asisten profesor di Rush Institute for Healthy Aging di Rush University, kepada Health.

Secara umum, orang berusia di bawah 60 tahun memiliki risiko penurunan kemampuan kognitif dan penuaan dini otak yang lebih besar ketika mereka mengonsumsi lebih banyak pemanis buatan, tetapi hubungan tersebut bahkan lebih kuat pada penderita diabetes menurut studi baru.

"Diabetes sudah menekan metabolisme dan mikrobioma, menciptakan kondisi peradangan," kata Perlmutter.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait