“Beberapa alternatif telah dilakukan untuk memperpanjang umur simpan. Tetapi, dengan teknologi iradiasi ini berpotensi memiliki umur simpan yang lebih lama,” kata dia.
Yusra menjelaskan bahwa fasilitas iradiasi sudah banyak di belahan dunia. Selain regulasi di Indonesia, standar pangan internasional seperti Codex Alimentarius juga mengatur dan membenarkan pemanfaatan iradiasi.
“Terdapat Codex standar untuk irradiated food dan juga terdapat beberapa komoditas yang terkait dengan komoditas cadangan pemerintah,” katanya.
Dirinya berharap Bapanas dan BRIN dapat menindaklanjuti uji trial untuk komoditas cabai dan bawang. “Bapanas menyiapkan panduan penanganan pra-iradiasi, pascairadiasi, dan untuk BUMN pangan, sekiranya nanti dilakukan iradiasi untuk memperpanjang umur simpan pangan,” ucap Yusri.
Dukung MBG
Peneliti Ahli Muda PRTPR BRIN, Ashri Mukti Benita memaparkan pemanfaatan iradiasi untuk pangan yang dapat digunakan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, aplikasi teknologi iradiasi bermanfaat untuk memastikan makanan tetap aman dan bergizi.
“Tantangan MBG adalah memastikan makanan tetap aman, segar, dan berkualitas dari pusat distribusi hingga siap konsumsi. Termasuk meminimalkan kebusukan dan mencegah penyakit bawaan makanan,” ujarnya.