Beranda Sejarah Wisata Sejarah di Kota Tua Ampenan

Wisata Sejarah di Kota Tua Ampenan

Berwisata ke kawasan kota tua sambil menyaksikan kemegahan bangunan-bangunan bersejarah berusia ratusan tahun bisa menjadi alternatif

0
Istimewa

Terlebih lagi, jika berdiri dari Pelabuhan Ampenan ini kita dapat menatap siluet Gunung Agung di Pulau Bali. Ampenan perlahan mulai ditinggalkan sebagai kota perdagangan dan jasa ketika Jepang masuk dan menduduki Lombok dan menjadikan Mataram sebagai pusat pemerintahan. Kehidupan di Ampenan yang berpenduduk sekitar 90.000 jiwa tersebut semakin sepi tatkala pemerintah pada 13 Oktober 1977 memindahkan aktivitas pelabuhan ke Lembar sampai hari ini.

Kini, setelah tidak lagi menjadi pusat perdagangan dan jasa, denyut kehidupan di Ampenan tetap terjaga. Mulai dari Jembatan Ampenan menuju ke Jalan Pabean hingga ke Pantai Ampenan yang kini dikenal sebagai Pantai Boom, masih kental dengan suasana tempo dulu. Memasuki kawasan ini dari Jembatan Ampenan, akan terlihat bangunan-bangunan tua yang masih kokoh berdiri, kendati rata-rata kondisinya kurang terawat.

Kota Tua Ampenan memiliki ratusan bangunan berarsitek Belanda yang menjadi cagar budaya. Bangunan yang berada di tepian jalan raya yang menghubungkan Kota Mataram dengan kawasan wisata Senggigi itu kini dalam kondisi rusak, tidak terawat, dan tidak berpenghuni. Padahal, Kota Tua Ampenan adalah salah satu dari 43 kota di Indonesia yang ditetapkan sebagai Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait