CARAPANDANG - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani menyampaikan apresiasi atas peresmian Desa Migran Emas, di Desa Jlamprang, Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng), dan menyebutnya sebagai benteng pertama dalam pengelolaan migrasi yang aman bagi pekerja migran Indonesia.
"Launching ini merupakan wujud nyata komitmen negara membangun ekosistem pelindungan pekerja migran yang utuh dan berkelanjutan yang dimulai dari desa, akar kehidupan para pekerja migran kita," kata Christina secara daring dalam acara peresmian tersebut, sebagaimana keterangan Kementerian P2MI, Jakarta, Rabu.
Selain Desa Jlamprang, ada dua desa lain di Wonosobo yang menjadi Desa Migran Emas, yaitu Desa Kuripan dan Desa Margosari.
Ketiga desa itu diproyeksikan menjadi model pengelolaan migrasi pekerja yang aman, legal, dan berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi desa.
Wamen Christina berharap Desa Migran Emas yang sudah diresmikan tersebut dapat memastikan setiap warga desa yang berniat bekerja ke luar negeri mendapatkan akses informasi yang benar, akurat, dan mudah dijangkau.
Desa Migran Emas, kata dia, harus menjadi pusat informasi migrasi yang aman, sekaligus menjadi benteng pertama memerangi praktik-praktik ilegal, termasuk percaloan yang kerap menjerat calon pekerja migran.