Para pengamat pasar menilai, gerakan "No Contract, No Coffee" berpotensi memberikan tekanan finansial dan reputasi bagi Starbucks jika terus meluas.
Meski dampak jangka pendek pada penjualan ritel mungkin terbatas, risiko hubungan industrial yang berkepanjangan dapat memengaruhi operasional perusahaan dan persepsi investor terhadap stabilitas bisnisnya.
Hingga saat ini, perselisihan antara Starbucks dan serikat pekerja tercatat sebagai salah satu isu hubungan pekerja paling menonjol di sektor ritel Amerika Serikat.