"Peran China sebagai kekuatan global untuk perdamaian adalah penting," katanya saat bertemu dengan timpalannya Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Guangzhou.
"Invasi Rusia menghambat stabilitas internasional, perkembangan hubungan bertetangga yang baik, dan khususnya perkembangan perdagangan antara China dan Eropa," tambahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga memberi respons soal pertemuan utusannya dengan China itu. Ia mengatakan Tiongkok telah mengirimkan "sinyal yang jelas" bahwa mereka mendukung integritas dan kedaulatan wilayah Ukraina.
"Saya mengharapkan laporan rinci dari Menteri (Kuleba) setelah kembali ke Ukraina," tambahnya.
China sendiri telah menolak klaim bahwa mereka mendukung upaya perang Rusia. Pekan lalu negeri itu bersikeras bahwa posisinya "terbuka dan jujur" dan menuduh Barat memicu konflik melalui pengiriman senjata ke Kyiv.
China pun telah berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai mediator dalam invasi Rusia ke Ukraina. Pemerintah mengirim utusan Li Hui ke Eropa dalam berbagai putaran "diplomasi ulang-alik".
Perlu diketahui China kini memoles citranya sebagai mediator perdamaian global. Maret 2023 lalu, China berhasil memulihkan kembali hubungan Arab Saudi dan Iran, yang terputus enam tahun.
Arab Saudi adalah sekutu Amerika Serikat (AS). Hubungan Beijing dengan Washington saat ini tak begitu harmonis dengan sejumlah masalah mulai geopolitik hingga ekonomi seperti perang dagang.