Pada Rabu, juru bicara Kemlu China Mao Ning mendesak Tokyo untuk memastikan keselamatan warga China di Jepang, dengan mengatakan "banyak retorika ekstrem dan mengancam terhadap China bisa ditemukan di internet."
Dia juga mengatakan bahwa perwakilan diplomatik China di Jepang baru-baru ini "berkali-kali dilecehkan, baik secara daring maupun luring, oleh para provokator sayap kanan."
Setelah peringatan perjalanan terbaru itu keluar, sejumlah pengguna media sosial China menyerukan rekan-rekan senegaranya untuk menghindari perjalanan ke Jepang "agar tidak menimbulkan masalah" bagi negara mereka, menurut laporan Kyodo.
Pada 16 November, China juga mendesak warganya untuk mempertimbangkan kembali rencana melanjutkan pendidikan di Jepang dengan alasan keamanan.
Ketegangan dua negara dipicu oleh pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi di parlemen awal November bahwa keadaan darurat Taiwan karena penggunaan kekuatan militer oleh China bisa menjadi "situasi yang mengancam kelangsungan hidup" bagi Jepang, yang memungkinkannya menjalankan hak bela diri kolektif.