CARAPANDANG - Marine Le Pen, pemimpin fraksi National Rally di parlemen Prancis, pada Jumat (13/2) meminta Perdana Menteri baru Francois Bayrou untuk mendengarkan oposisi ketika menyusun anggaran negara 2025.
Di platform X, Le Pen menulis bahwa PM yang baru perlu segera melindungi Prancis.
"Kami memintanya untuk melakukan apa yang pendahulunya tidak ingin lakukan: mendengarkan dan mendengar pihak oposisi untuk menyusun anggaran yang masuk akal dan bijaksana," tulisnya.
"Kebijakan lain apa pun yang hanya akan dilakukan menjadi kelanjutan Macronisme yang sudah dua kali ditolak dalam pemungutan suara (di parlemen) hanya akan berujung pada kebuntuan dan kegagalan," kata Le Pen menambahkan.
Presiden Emmanuel Macron telah menunjuk Francois Bayrou, politisi berusia 73 tahun dan pemimpin partai sentris Modem yang bersekutu dengan Renaisans (partai Macron), sebagai perdana menteri.
Mathilde Panot dari fraksi France Unbowed menyatakan partai sayap kiri tersebut akan mengajukan mosi tidak percaya terhadap Bayrou.
Sementara itu, ketua partai sayap kanan National Rally Jordan Bardella mengatakan bahwa partainya tidak akan terburu-buru mengajukan mosi tidak percaya.
Bardella mengingatkan Bayrou tentang "garis merah" Reli Nasional, yakni kenaikan pajak, penghapusan penggantian biaya pengobatan, dan pengubahan dana pensiun.