Oleh karena itu, Gubernur menekankan bahwa setiap nagari, desa, dan kelurahan, harus menghidupkan dan membumikan Al-Qur'an dalam kehidupan bermasyarakat. Termasuk salah satu wujudnya ialah pembangunan rumah tahfizh yang akan mencetak generasi masa depan bangsa yang hafizh, memahami, dan mengimplementasikan kandungan Al-Qur'an.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Kota Pariaman, Yota Balad menyebutkan, salah satu keinginan Pemko Pariaman adalah mewujudkan Kota Pariaman sebagai kota pendidikan yang bernuansa Islami. Oleh karenanya, kehadiran rumah tahfizh di setiap kelurahan dinilai akan mempercapat upaya pemerintah salam mewujudkan keinginan tersebut.
"Kami berharap, apa yang dilakukan oleh warga Kelurahan Jalan Kereta Api hari ini, dapat diikuti oleh seluruh kelurahan dan desa yang ada di Kota Pariaman. Sehingga, keinginan kita untuk mewujudkan satu rumah satu tahfizh akan menemukan hasil yang diharapkan," ucapnya.
Sementara itu dalam laporannya, Ketua Pengurus Masjid Nurul Islam, Zalman Zaunit mengatakan, bahwa pembangunan rumah tahfizh di kelurahan tersebut telah diidam-idamkan sejak lama oleh seluruh warga. Ia pun mengucapkan terima kasih atas kesediaan Gubernur Sumbar dalam peletakan batu pertama pembangunan rumah tahfizh tersebut.