"Donor darah adalah wujud dari gotong royong masyarakat Kota Payakumbuh. Selain membantu sesama, donor darah juga memberikan manfaat bagi kesehatan pendonornya,” ucapnya.
Elzadaswarman menambahkan, peringatan HKN menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran hidup sehat di kalangan masyarakat.
“Mari kita wujudkan generasi sehat, masa depan hebat menuju Payakumbuh Hebat dan Sehat untuk semua,” tutupnya.
Pelatihan BHD menghadirkan narasumber dr. Benny Antama Syant, SpJP, FIHA, yang memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya tindakan cepat dan tepat dalam menghadapi kondisi henti jantung. Ia menegaskan bahwa tanpa pertolongan segera, kerusakan otak dapat terjadi hanya dalam waktu empat menit.
Lebih lanjut, dr. Benny menjelaskan bahwa resusitasi jantung paru (CPR) yang dilakukan dengan benar dapat meningkatkan peluang hidup korban hingga lebih dari 60 persen.
“Langkah dasar C-A-B (Compression, Airway, Breathing) yakni melakukan 30 kali kompresi dada dengan kedalaman 5–6 sentimeter dan kecepatan 100–120 kali per menit, serta membuka jalan napas dengan teknik Head Tilt-Chin Lift,” jelasnya.
Ia juga memperkenalkan konsep rantai keselamatan hidup yang mencakup pengenalan kondisi darurat, CPR berkualitas, penanganan lanjutan, hingga pemulihan optimal.
“Konsep ini menjadi kunci penting dalam meningkatkan peluang keselamatan pada situasi gawat darurat,” pungkasnya.