Elzadaswarman juga mengajak komite sekolah untuk menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan pentingnya imunisasi kepada para orang tua. Menurutnya, komite sekolah harus aktif memastikan tidak ada anak yang tertinggal dari program ini.
"Kami berharap komite sekolah tidak hanya mendukung, tetapi benar-benar menjadi jembatan komunikasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah," imbuhnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya peran Kementerian Agama serta para penyuluh agama yang memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat.
“Penyuluh agama memiliki kepercayaan yang besar dari masyarakat. Kami mengajak mereka menjadi mitra strategis dalam mengedukasi bahwa imunisasi adalah tanggung jawab moral dan spiritual kita untuk menjaga amanah berupa anak-anak,” tegas Elzadaswarman.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Maizon Satria, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di Kota Payakumbuh pada semester I tahun 2025 masih di bawah target nasional.
“Ini menjadi perhatian serius. Risiko penyakit menular sangat tinggi jika cakupan imunisasi rendah. Kegiatan ini adalah wujud sinergi nyata untuk meningkatkan cakupan tersebut,” ujar Maizon.
Ia juga menekankan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pentahelix, yang melibatkan lima elemen utama, yakni pemerintah, MUI, media, komunitas, serta dunia usaha dan sektor pendidikan.