Beranda Berita Menag: Relasi Manusia dan Alam Harus Dibangun Secara Emosional dan Spiritual

Menag: Relasi Manusia dan Alam Harus Dibangun Secara Emosional dan Spiritual

Menag mengatakan bahwa relasi manusia dan alam harus dibangun secara emosional dan spiritual, bukan hanya berdasarkan logika semata.

0
Istimewa

CARAPANDANG –  Umat Islam harus menata ulang cara pandangnya terhadap alam.  Alam tidak boleh lagi diposisikan sebagai objek eksploitasi, melainkan sebagai mitra yang setara dalam kehidupan.

Demikian disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi International Conference on Islamic Ecotheology for the Future of the Earth (ICIEFE) di Jakarta pada Selasa 15 Juli 2025.

“Kalau kita menganggap alam hanya objek, maka matilah rasa kita,”tegasnya.

Menag mengatakan bahwa relasi manusia dan alam harus dibangun secara emosional dan spiritual, bukan hanya berdasarkan logika semata.

Maka itu dia pun mendorong penggunaan “otak kanan” dalam memahami alam agar tercipta hubungan yang lebih utuh dan penuh makna.

Menag pun memberikan contoh, misalnya masyarakat kuno yang mampu bertahan hidup tanpa teknologi modern karena menjalin kedekatan dengan alam. 

“Mereka tidak membutuhkan laboratorium dan teknologi canggih, tetapi bisa bertahan hidup. Cara mereka adalah melalui persahabatannya dengan alam,” katanya.

Nasaruddin juga menekankan bahwa pemahaman ekoteologi tidak bisa dilepaskan dari kosmologi. Ia mengutip pandangan sufi Ibnu Arabi yang menyatakan hanya Tuhan yang memiliki wujud sejati, sementara alam hanyalah bayangan-Nya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait