CARAPANDANG - Kabid Litbang Pusat Penelitian dan Pendidikan Guru (P2G) Feriyansyah menyoroti, wacana pengembalian ujian nasional (UN) yang ingin dilakukan pemerintah. Wacana tersebut, dinilainya tidak mengakomodasi disparitas mutu pendidikan.
Menurutnya, UN justru akan berpotensi memperparah ketimpangan kualitas pendidikan antar wilayah di Indonesia. "Standar kelulusan yang merata justru tidak mengakomodasi keberagaman mutu pendidikan," katanya dilansir dari RRI, Kamis (31/10/2024).
Hal tersebut pula, lanjut dia, berpotensi menghambat kesempatan siswa dari sekolah dengan kualitas pendidikan rendah. Selain itu, UN dikhawatirkan akan mengarahkan guru pada metode ‘teaching to the test’.
“Guru akan cenderung hanya fokus pada materi yang diujikan. Metode ini dikhawatirkan membatasi pemahaman dan pengembangan intelektual siswa," ucapnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, evaluasi pendidikan haruslah mendorong pengembangan potensi secara lebih holistik. Pemerintah diharapkan dapat merumuskan kebijakan evaluasi yang lebih mendukung keberagaman.
"Pemerintah perlu mempertimbangkan pendekatan evaluasi yang tidak hanya mengukur aspek kognitif. Tetapi juga kemampuan lainnya," ujarnya.