Sementara itu, pasukan Israel melanjutkan serangan mereka di kompleks Rumah Sakit al-Shifa di Gaza City pada hari kedua, menggempur rumah sakit terbesar di wilayah kantong tersebut dengan tank dan serangan udara.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan mereka menewaskan lebih dari 50 militan Palestina dan sekitar 300 orang telah ditahan dalam serangan yang menarget militan "senior" Hamas itu. Dua tentara Israel tewas dalam serangan tersebut, demikian diumumkan IDF.
Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023 sebagai respons atas serangan Hamas serta langsung menerapkan blokade atas air, makanan, listrik, dan obat-obatan, sehingga mengakibatkan kekurangan pasokan yang akut.
Warga memeriksa bangunan yang hancur pascaserangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 19 Maret 2024. (Xinhua/Khaled Omar)
Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi bantuan mengungkapkan bahwa jumlah bantuan yang diizinkan oleh Israel untuk memasuki Gaza tidak memenuhi kebutuhan mendesak yang diperlukan guna mencegah meluasnya kelaparan.
"Prediksi kelaparan yang akan segera terjadi di Gaza dapat dicegah," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk dalam sebuah pernyataan video.