Beranda Internasional Netanyahu Pecat Menhan Yoav Gallant

Netanyahu Pecat Menhan Yoav Gallant

Benjamin Netanyahu, telah memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, menyatakan bahwa perbedaan pendapat yang berkepanjangan antara mereka mengenai konflik dengan Hamas dan Hizbullah telah menjadi tak teratasi.

0
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, menyatakan bahwa perbedaan pendapat yang berkepanjangan antara mereka mengenai konflik dengan Hamas dan Hizbullah telah menjadi tak teratasi.

Ketegangan antara Netanyahu dan Gallant sudah meningkat sebelum serangan 7 Oktober. Gallant telah mendesak pembebasan sandera sebagai bagian dari gencatan senjata di wilayah Palestina, sementara perdana menteri berpendapat bahwa Israel harus terus berjuang untuk mengalahkan Hamas sepenuhnya.

Mata uang Israel mengalami penurunan sebagian dari kenaikannya di New York, diperdagangkan naik 0,15% hari ini setelah sebelumnya menguat hampir 0,6%. Namun, dampak kepergian Gallant terhadap aset lokal masih diperkirakan.

"Shekel menunjukkan ketahanan yang luar biasa terhadap segala peristiwa di Timur Tengah, dan saya tidak mengharapkan perubahan apa pun," ujar Brad Bechtel, Kepala Global FX di Jefferies.

Israel Katz, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, telah ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan yang baru, sementara Netanyahu telah mendekati Gideon Saar untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Katz. Beberapa minggu yang lalu, Saar telah bergabung dengan pemerintahan sebagai menteri tanpa portofolio, memperkuat mayoritas koalisi yang dipimpin oleh Netanyahu.

Pemecatan Gallant mendapat kritik keras dari The Business Forum, yang merupakan kumpulan dari 200 CEO dan pemimpin perusahaan terkemuka di Israel.

"Langkah ini sangat berbahaya dan merugikan bagi Israel selama konflik yang berkepanjangan," ucap mereka. "Perdana Menteri yang memprioritaskan kelangsungan politik dan kepentingan pribadi daripada keamanan negara tidak layak untuk bertahan dalam jabatan."

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait