Beranda Feature Monyet dalam Cat Air, Duka Pandemi Gugah Empati

Monyet dalam Cat Air, Duka Pandemi Gugah Empati

Foto yang diabadikan pada 23 November 2025 ini menampilkan karya "Balinese Monkey 1" dari perupa Vonny Ratna Indah. (Xinhua/Prabowo Destyan)

0
Xinhua

   "Primata secara biologis dekat dengan manusia. Melihat monyet sebagai satu kesatuan keluarga seolah mencerminkan kehidupan kita sendiri. Mereka adalah kerabat terdekat manusia di dunia hewan," jelas Vonny, yang juga dikenal sebagai pencinta dan aktivis hewan.

Foto yang diabadikan pada 23 November 2025 ini menampilkan karya lukisan cat air "Balinese Monkey 2" dari perupa Vonny Ratna Indah. (Xinhua/Prabowo Destyan)

   Pada lukisan pertama dan ketiga, "Balinese Monkey 1" dan "Balinese Monkey 3", berbagai gesture seperti tatapan, gerak tangan, hingga embusan napas primata itu digambarkan untuk mewakili perjuangan mereka bertahan hidup di tengah ekosistem yang terus berubah.

   "Hewan apa pun jangan selalu dilihat dari sisi liar atau galak. Ada sisi lain yang bisa digali, mulai dari kedamaian, romantisme, empati, sensitivitas hingga semangat survival, nilai-nilai yang juga seharusnya dimiliki manusia saat menghadapi situasi tak terduga," ujar lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB serta program pascasarjana IKJ itu.

Foto yang diabadikan pada 23 November 2025 ini menampilkan karya "Balinese Monkey 3" dari perupa Vonny Ratna Indah. (Xinhua/Prabowo Destyan)

   EMPATI DULANG SIMPATI

   Untuk pemilihan warna dalam setiap lukisan, Vonny mengungkapkan alasan penggunaan dominasi merah muda dan hijau kecoklatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait