Menurut Mentan, kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan budidaya bawang merah di Indonesia, dalam rangka memastikan ketersediaan dalam negeri. Sehingga kebutuhan bawang merah di tengah ancaman El Nino atau perubahan iklim global menjadi tetap aman.
Ia menegaskan, panen ini memberikan harapan besar bagi ketersediaan bawang merah Indonesia yang biasanya selalu terjadi kelangkaan pada saat-saat menjelang hari besar keagamaan.
Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebut pihaknya sangat serius dalam mengembangkan sektor pertanian, itu dibuktikan dengan dukungan 10 persen APBD pada setiap tahunnya.
Menurutnya, Kabupaten Solok menjadi salah satu kawasan Pengembangan pertanian holtikultura di Sumbar, untuk menyokong kebutuhan lokal dan regional.
"Kami sangat serius dalam pengembangan produk holtikultura di Sumbar, Kabupaten Solok menjadi salah satu daerah yang menjanjikan untuk itu, bahkan hasil dari daerah ini telah mampu memenuhi kebutuhan provinsi tetangga seperti Aceh, Sumut, Riau, Jambi hingga Bengkulu," ungkap Gubernur Mahyeldi.
Ke depan, ia mengatakan Pemprov Sumbar mendorong para petani untuk mulai mengembangkan pertanian organik di beberapa daerah termasuk Kabupaten Solok. Menurutnya, hal itu akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi para petani untuk memperluas pasar, tidak lagi hanya domestik tapi ekspor.