Menurut Menpora Dito yang didampingi Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh, pondok pesantren merupakan pengawal dan tulang punggung serta penjaga budaya luhur bangsa Indonesia.
"Karnaval ini juga sebagai simbol bahwa ponpes juga sebagai pengawal dan tulang punggung penjaga budaya Indonesia," kata Menpora Dito di ponpes yang didirikan oleh almarhum KH. Noer Muhammad Iskandar ini.
"Saya anggap Ponpes Asshiddiqiyah komitmen bersama-sama mengurangi polusi dengan menggunakan transportasi umum. Nanti pas U-17 pembukaan di Jakarta kita akan diundang semua. Sekali lagi terima kasih, selamat dan sukses," pungkas Menpora Dito.
Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, KH. Ahmad Mahrus Iskandar menyampaikan, bahwa tema yang diangkat merupakan masukan dari beberapa alumni Ponpes Asshiddiqiyah yang up to date.
"Terima kasih banyak atas kehadiran Mas Menteri. Tema yang kami ambil ini juga bertujuan agar para santri peduli dan mampu menjaga lingkungan sekitarnya. Terima kasih atas semua yang hadir," paparnya.
"Semoga kegiatan ini akan menjadi sesuatu luar biasa yakni melestarikan budaya nusantara dari Sabang sampai Merauke. Dengan adanya polusi kita juga ajak untuk menjaga lingkungan. Kita jug ajak lakukan dengan motivasi berolahraga," tambahnya Walikota Administrasi Jakarta Barat Uus Kuswanto.