Menperin menegaskan, realisasi ekspor industri manufaktur selama Januari--Desember 2023 tersebut melampaui target yang ditetapkan, yang sebelumnya diproyeksi sekitar USD186,40 miliar. “Untuk tahun 2024, kami menargetkan USD193,4 miliar. Kami optimistis bisa tercapai,” ungkapnya.
Menperin menyebutkan, beberapa sektor yang menjadi penyumbang paling besar terhadap capaian nilai ekspor industri manufaktur nasional, antara lain industri logam dasar, industri makanan, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, industri kendaraan bermotor, trailer dan semitrailer, industri komputer, barang elektronik, dan optik, serta industri kertas dan barang dari kertas.
“Kinerja ekspor yang melaju ini tentunya berperan besar terhadap pembentukan neraca perdagangan industri manufaktur menjadi surplus sebesar USD17,39 miliar. Ini artinya melanjutkan capaian surplus pada 2022 lalu,” tuturnya.
Menurut Agus, tren positif ini mengukuhkan industri manufaktur nasional sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah benar-benar fokus dan memberikan perhatian lebih untuk membangkitkan kembali performa industri manufaktur.
“Semua stakeholder (pemangku kepentingan) diharapkan saling memperkuat sinergi terkait dalam melaksanakan berbagai kebijakan strategis,” ujarnya berharap.