CARAPANDANG - Malaysia menawarkan diri menjadi tuan rumah pembicaraan perdamaian baru antara Thailand dan Kamboja. Hal tersebut ditawarkan untuk meredakan ketegangan perbatasan yang kembali memanas, dilansir dari CNA, Jumat (14/11/2025).
Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan menyatakan, pembicaraan diharapkan segera digelar, kemungkinan di Kuala Lumpur. Usulan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Mohamad Hasan, Kamis (13/11/2025).
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul menegaskan pemerintahnya akan bertindak semata-mata untuk kepentingan nasional. Pekan ini, Thailand dan Kamboja saling menuduh terjadinya bentrokan perbatasan baru.
Pada Senin (10/11/2025), Thailand menangguhkan implementasi perjanjian perdamaian setelah ledakan ranjau melukai dua tentara Thailand. Kamboja mengevakuasi ratusan warga dari desa Prey Chan di perbatasan yang disengketakan.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berbicara melalui telepon dengan Anutin. Ia juga menghubungi Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, dan keduanya menegaskan komitmen pada penyelesaian damai.
Kesepakatan sebelumnya, Kuala Lumpur Peace Accord, disaksikan oleh Presiden AS Donald Trump saat KTT ASEAN. Kesepakatan ini bertujuan mengakhiri permusuhan setelah bentrokan Juli yang menewaskan 43 orang dan memaksa lebih dari 300.000 warga sipil mengungsi.
