Bahkan, dari 80 ASN yang ia wawancarai, terdapat 2 orang ASN yang tidak menggadaikan SKnya. Alasan menggadaikan pun cukup mendasar dan kuat, dari 80 sampel yang di wawancarai. Terdapat 4 alasan kenapa SK tersebut digadai yakni diantaranya untuk tempat tinggal, modal bisnis, beli kendaraan hingga membantu famili keluarga besar (balas budi orang tua atau orang dekat ASN).
"Untuk kendaraan saja, mereka harus ada, sebab mau ke tempat bekerja kalau naik bentor, berapa perharinya, belum antar anak ke sekolah, ditambah lagi kalau pakai kendaraan, kebutuhan keluarga, pokoknya ba pinjam itu menurut mereka bukan semata-mata karena hanya ingin bergaya, melainkan justru sudah menjadi tuntutan pekerjaan", jelas Rahmat.
"Untuk tempat tinggal saja, saya mengamatinya itu harus dilakukan, sebab ASN harus punya rumah sendiri untuk ditinggali oleh anak-anak dan juga wibawa ASN itu sendiri, dan dari 80 yang ditanya, 35 ASN menjawab kebutuhan rumah", paparnya lagi.
Selanjutnya, kata Rahmat, untuk modal bisnis. Para ASN ternyata harus memutar otak untuk berbisnis, demi mendapatkan penghasilan tambahan atau penghasilan lebih. Namun, faktanya hasil penulusuran rata-rata bisnis ASN gagal, syarat bisnis harus ada setiap waktu atau bisnis itu harus di badani.