“Prinsipnya, kios ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh pedagang yang bersangkutan. Jika ada pelanggaran, termasuk memindahtangankan kios, pemerintah akan mengambil alih dan memberikannya kepada pedagang lain yang belum mendapatkan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, bagi pedagang yang telah memperoleh nomor lotting namun kios fisiknya belum tersedia, akan dimasukkan dalam daftar antrean prioritas untuk kios penampungan tambahan yang direncanakan dibangun pada awal Tahun Anggaran 2026.
Selain penempatan kios, pemerintah daerah turut memberikan keringanan berupa pembebasan seluruh retribusi pasar selama satu tahun, kecuali biaya listrik. Meski demikian, pedagang tetap diwajibkan menjaga ketertiban, kebersihan, serta mematuhi larangan memasak di dalam kios karena bangunan bersifat semi permanen berbahan kayu.
“Kami berharap setelah proses lotting ini, para pedagang segera menempati kios dan kembali beraktivitas agar roda perekonomian di kawasan Pasar Payakumbuh kembali bergerak,” ujar Faizal.
Kelancaran lotting juga dirasakan langsung oleh pedagang. Salah seorang pedagang, Ayu Suhana, mengaku bersyukur akhirnya dapat kembali berdagang setelah hampir empat bulan terhenti akibat kebakaran.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa berdagang kembali. Hampir empat bulan kami tidak bisa berjualan, tentu sangat berat bagi kami pedagang kecil,” ungkapnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Payakumbuh atas penyediaan kios penampungan tersebut.
