Beranda Internasional Krisis Kemanusiaan di Suriah Memburuk Akibat Perang Saudara

Krisis Kemanusiaan di Suriah Memburuk Akibat Perang Saudara

Semuanya menakutkan bagi kami. Situasinya hanya akan bertambah buruk

0
964
Istimewa

Mohammed Ibrahim Hindawi, seorang pria penyandang disabilitas di Aleppo, mengatakan bahwa hampir setiap hari dia tidak punya apa-apa untuk dimakan.

"Kami tidak punya apa-apa. Anda bisa datang ke rumah kami, tetapi Anda tidak akan menemukan apa-apa. Saya selalu cemas apakah saya bisa mendapatkan makanan untuk saya dan anak-anak saya," tuturnya. "Kemarin, kami tidak bisa menemukan apa pun untuk dimakan."

Krisis ekonomi ini memaksanya untuk menggunakan taktik bertahan hidup, yang membuatnya melarang anak-anaknya bersekolah dan justru bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarga.

Harga-harga yang melonjak, yang dibarengi oleh depresiasi mata uang, membuat biaya hidup menjadi tidak terjangkau bagi banyak orang. Para pakar memperingatkan bahwa kejatuhan ekonomi ini tidak bersifat sementara, melainkan akan terus berlanjut, dan dampaknya diperkirakan akan terus terasa hingga bertahun-tahun ke depan.

Seorang pria menjual manisan dalam rangka menyambut Idul Fitri di sebuah pasar di Damaskus, Suriah, pada 26 April 2022. (Xinhua/Ammar Safarjalani)

Para pakar menyoroti bahwa dampak perang yang tak kunjung usai, yang diperparah oleh tekanan eksternal seperti sanksi ekonomi, berkontribusi secara signifikan terhadap bencana ekonomi Suriah.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Xinhua, Hayam Ali, seorang ekonom yang berbasis di Damaskus, menggarisbawahi konsekuensi destruktif dari sanksi-sanksi sepihak, yang sangat mengganggu ketahanan pangan dan mata pencaharian.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait