Dalam audiensi tersebut, Wamen Ekraf Irene memaparkan beberapa IP lokal yang berasal dari karakter gim, film animasi dan komik saat ini sudah populer di Tanah Air. Contohnya Tahi Lalat, Jumbo, Si Juki, Tuti and Friends, Machine 56, yang dinilai memiliki potensi bersaing di kancah global.
“Kita melihat bahwa ini bisa menjadi potensi kerja sama yang saling membantu, bukan hanya membantu kita dalam memasarkan IP lokal, tetapi kita bisa saling bertukar budaya lewat IP. Seperti halnya kolaborasi yang sudah berjalan antara karakter Pokemon yang berasal dari Jepang dengan batik yang merupakan salah satu kekayaan intelektual di Indonesia,” jelas Wamen Ekraf Irene.
Penjajakan kolaborasi ini disambut antusias oleh delegasi Pop Mart. Mereka melihat bahwa audiensi bersama tim Kementerian Ekraf memberikan ide-ide yang menarik dan patut dipertimbangkan untuk bisa bekerja sama dan berkolaborasi.
“Kami melihat pertemuan ini menyampaikan ide-ide yang sangat baik untuk bagaimana nantinya kita bisa saling bekerja sama dan menguntungkan. Dan kami juga melihat bahwa Indonesia memiliki potensi dan ide-ide yang menarik untuk IP-IP ini bisa lebih maju lagi nantinya,” ucap salah satu delegasi Pop Mart.