"Tanpa kerukunan, semuanya tidak ada artinya. Banyak negara kaya tidak bisa menikmati kekayaannya, karena warganya tidak aman keluar rumah," ujar Menag Nasaruddin Umar.
Ia menegaskan Indonesia patut bersyukur karena tetap menjadi negara yang damai di tengah keberagaman budaya, agama, dan etnik. Menurutnya, Kementerian Agama memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan tersebut.
Sementara itu Dirjen Bimas Kristen Kemenag Jeane Marie Tulung mengatakan penyelenggaraan jalan sehat ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada 16 November.
Meski digelar beberapa hari setelahnya, kata dia, nilai-nilai toleransi, penghargaan terhadap keberagaman, dan komitmen kebangsaan menjadi jiwa dari pelaksanaan kegiatan ini.
Dirjen menjelaskan setelah pembukaan di Jakarta, rangkaian Natal Kemenag 2025 akan digelar di berbagai daerah, meliputi seminar, ibadah, peluncuran buku Ekoteologi, aksi sosial, hingga puncak perayaan Natal Kemenag pada 22 Desember 2025 di Jakarta.
"Rangkaian Natal tahun ini mengalir dari kota ke kota, dari umat ke umat, membawa pesan cinta, damai, dan persaudaraan sebagai kontribusi dalam memperkuat moderasi beragama dan kerukunan nasional," kata dia.