Di samping PT STS yang melakukan kegiatan ekspor empat kontainer kulit manis, di saat bersamaan Gubernur Mahyeldi juga melepas kegiatan ekspor gambir dari PT Karya Herbal Nusantara (KHN). Kedua perusahaan tersebut merupakan salah dua peserta Export Coaching Program (ECP), yaitu program pendampingan kegiatan ekspor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI di wilayah Sumbar.
Perwakilan dari Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan Kementerian Perdagangan RI, Junianto, dalam kesempatan itu menyebutkan bahwa ECP sendiri merupakan program pendampingan selama satu tahun bagi perusahaan skala UMKM, di mana Sumbar menjadi salah satu dari sembilan provinsi di Indonesia yang terpilih sebagai lokasi pelaksanaan program.
"Tentu kita sangat bangga, melalui program yang dijalankan ini, maka hari ini dua perusahaan di Sumbar dapat melakukan ekspor kulit manis dan gambir ke Amerika Serikat. Tentu kita semua berharap, ekspor ini terus dilakukan secara kontiniu," ujar Junianto.
Junianto menyebutkan, produk nonmigas saat ini adalah tulang punggung ekspor Indonesia untuk menuju surplus perdagangan. Jika sebelumnya komoditi ekspor yang dominan datang dari sektor pertambangan, maka secara perlahan ekspor rempah-rempah menjadi sangat menjanjikan untuk dapat mewujudkan Indonesia surplus perdagangan.