CARAPANDANG - Google dikabarkan tengah merencanakan pembaruan pada Google Assistant dengan menambahkan fitur yang didukung kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif.
Assistant "supercharged" akan didorong oleh model bahasa besar atau large language model (LLM) terbaru yang mirip dengan teknologi di balik ChatGPT dan bot obrolan Bard milik Google.
Melansir dari Axios, Selasa (1/8/2023), informasi ini pertama kali dibuka Google melalui email internal yang diterima para pekerja pada Senin (31/7/2023) kemarin.
Sejalan dengan rencana itu, Google merencanakan penyusunan ulang terhadap tim yang bekerja untuk Asisten Google.
Terkait hal tersebut, perusahaan mengatakan dalam email bahwa akan terjadi sejumlah kecil PHK. Axios mengonfirmasi, dari ribuan pekerja yang ada di tim Google Assistant, lusinan di antaranya akan terdampak PHK.
“Kami tetap sangat berkomitmen untuk Asisten dan kami optimis tentang masa depannya yang cerah," tulis Wakil Presiden Google Peeyush Ranjan dan direktur produk Duke Dukellis dalam email.
Terkait fitur AI yang disebutkan, Google tidak menjelaskan lebih jauh.
Jika Assistant nantinya akan menggunakan teknologi LLM seperti yang ada pada ChatGPT dan Bard, terdapat kemungkinan Google Assistant nantinya dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pengguna berdasarkan informasi yang dikumpulkannya dari seluruh situs web.