CARAPANDANG - Harga emas dunia mulai terkoreksi tipis setelah mencatat rekor pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Menurut data Refinitiv, pada Senin (22/4/2024) pukul 06.20 WIB emas dunia di pasar spot terpantau melemah 0,17% menuju posisi US$ 2.386,35 per troy ons. Penyusutan ini berbanding terbalik dengan gerak akhir pekan lalu yang menguat 0,5%.
Harga emas melandai di tengah kuatnya dolar AS. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, indeks dolar ada di angka 106,154 yang merupakan rekor tertingginya sejak 2 November 2023 atau lima bulan terakhir.
Untuk diketahui, sebelumnya harga emas sudah mencetak rekor berkali-kali sepanjang bulan ini. Rekor tertinggi yang dicetak harga emas ada di posisi US$2.390,45 per troy ons.
Harga emas sempat menembus US$2.400 per troy ons pada perdagangan intraday. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah tembus lebih dari 14%.
Kendati hari ini harga emas mulai melandai, akan tetapi permintaan masih tinggi dari bank sentral sejumlah negara. China menjadi salah satu yang paling rajin memburu emas dalam beberapa bulan terakhir.
Emas adalah safe haven atau aset aman yang dicari untuk lindung nilai terutama ketika ketidakpastian meningkat.
Ketidakpastian tercermin dari meningkatkan ketegangan konflik Iran vs Iran. Israel dikabarkan meluncurkan rudal sebagai serangan balasan terhadap Iran pada Jumat (19/4/2024) dini hari. Hal itu diungkap pejabat senior AS kepada ABN News.