Sementara itu di Desa Malango, tiga dusun alami hal yang sama, yaitu dusun 1, dusun 2, dan dusun 3. Kerugian yang dialami oleh warga setempat berupa 500-an lahan pertanian yang terendam. “Petani Malango ada juga yang bertani di Kecamatan Wanggarasi atau di Malango 2 yang sekarang adalah Desa Lembah Permai. Tanaman jagung yang berada di seberang sungai itu bervariasi umurnya, mulai dari 1 bulan sampai 3 bulan. Air mulai masuk ke pemukiman pada sore hari, dan mulai surut sekitar jam 1 malam atau Selasa dini hari”,jelas salah satu Kepala Dusun di Desa Malango itu.
Banjir yang dialami dua desa itu ditinjau langsung Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga didampingi Camat Taluditi, Isa Ali, dan unsur TNI, Selasa, (25/06/2024). Bupati Saipul ikut prihatin dengan kejadian yang ada. Ia berharap agar warga tetap mewaspadai curah hujan yang akhir-akhir ini sangat tinggi. “Ia, akibat hujan yang deras banyak wilayah yang alami banjir. Ini tentu jadi kewaspadaan kita bersama, karena intensitas curah hujan yang tinggi tentu bisa berakibat pada bencana banjir di perkampungan”,jelasnya.
Diakui bahwa banjir yang terjadi Senin kemarin bukan saja di wilayah Taluditi, melainkan di dua desa di Kecamatan Lemito serta satu desa di Kecamatan Wanggarasi. “Meski begitu, kita tetap berdoa kepada Allah semoga tidak terjadi lagi banjir susulan di wilayah yang terdampak ini. Kepada masyarakat di minta bersabar, dan tetap meningkatkan kewaspadaannya”,pungkas Bupati Saipul.