Sementara itu, delegasi AS membantah tuduhan Rusia bahwa Washington terlibat dalam ledakan tersebut, dengan mengatakan, "Tidak ada sedikit pun bukti keterlibatan AS dan tidak akan pernah ada karena AS tidak terlibat."
Seraya mengecam serangan terhadap infrastruktur sipil dan infrastruktur energi yang penting di mana pun, perwakilan Malta menyuarakan dukungan untuk semua investigasi nasional atas insiden tersebut.
Antara 26 dan 29 September 2022, empat kebocoran terdeteksi di jalur pipa gas alam lepas pantai Nord Stream, dekat pulau Bornholm di Denmark, yang membentang dari Rusia hingga Jerman melalui Laut Baltik. Usai insiden tersebut, otoritas Denmark, Jerman, dan Swedia meluncurkan investigasi terpisah terkait kebocoran tersebut.
Pada Februari, otoritas Denmark dan Swedia memberitahu Dewan Keamanan PBB bahwa mereka telah menghentikan investigasi masing-masing, dengan alasan tidak ada cukup bukti untuk melanjutkan ke tahap kasus pidana.