Beranda Umum Digitalisasi MBG, Solusi Strategis Atasi Stunting

Digitalisasi MBG, Solusi Strategis Atasi Stunting

Nezar Patria menyatakan pemanfaatan teknologi digital menjadi satu-satunya cara efektif untuk mengelola program berskala nasional yang menyasar hingga 82 juta anak pada akhir 2025

0
Nizar Patria

“Mungkin kelihatannya seperti cuma sekadar masak kemudian dibagikan. Tetapi sebenarnya untuk menyiapkan makanan tepat waktu, itu harus disiapkan dari hulu sampai hilir. Misalnya untuk menjamin supaya pasokan bahan makanan di dapur bisa datang tepat waktu, dan juga bisa memenuhi standar gizi yang ada, itu semua harus berdasarkan data,” jelasnya.

Dengan sistem digital, seluruh proses, termasuk harga bahan pokok, ketersediaan stok, kualitas makanan, dan waktu pengiriman dapat dipantau secara real-time sehingga dapat mengurangi potensi kesalahan, manipulasi, dan pemborosan anggaran.

“Kalau sistem komunikasi yang buruk, MBG ini banyak sekali kendalanya. Karena untuk mengoordinasikan ekosistem yang begitu luas dari hulu sampai ke hilir, rantai pasok makanan ke satu set dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), itu melibatkan begitu banyak koordinasi. Dan ini hanya bisa dilakukan kalau akses digital tersedia bagi semua orang,” jelasnya.

Nezar menekankan bahwa MBG adalah investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

Ia menyebut banyak negara sukses memanfaatkan program serupa untuk meningkatkan produktivitas dan kecerdasan anak-anak yang akan menjadi tenaga kerja unggul di masa depan.

“MBG ini itu nanti dampaknya adalah pada kesiapan labor forces kita, tenaga kerja kita, generasi kita dalam membangun satu ekosistem ekonomi yang kita tahu akan diwarnai oleh ekonomi digital juga nantinya,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait