CARAPANDANG.COM- Ketika diet dan rutinitas olahraga rutin ditunda, kenaikan berat badan sering kali menjadi efek samping yang diharapkan.
Namun, tantangan sebenarnya muncul saat kita merasa sulit mengurangi makan bahkan setelah kembali normal.
Dikutip dari Medical Daily, Selasa (4/3), para peneliti menyebut diet tinggi kalori jangka pendek tidak hanya terlihat di timbangan, tetapi juga mempengaruhi otak.
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature mengungkapkan bahwa makan makanan tinggi gula dan lemak dalam jangka pendek pun dapat memengaruhi otak orang yang sehat, menyebabkannya berfungsi mirip dengan orang yang mengalami obesitas.
Temuan yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa perubahan otak terjadi bahkan sebelum seseorang mulai menyadari kenaikan berat badan.
"Data kami menunjukkan bahwa respons otak dan perilaku menyerupai orang yang mengalami obesitas dan perubahan pada otak tampaknya terjadi sebelum kenaikan berat badan," kata peneliti utama studi Prof. Stephanie Kullmann kepada Telegraph.
Para peneliti mencatat bahwa kembalinya otak ke keadaan normal membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan, yang menjelaskan mengapa keinginan untuk mengonsumsi makanan tersebut berlangsung lebih lama.