Beranda Feature Budaya Membaca Pudar di Afghanistan di Tengah Kesulitan Ekonomi

Budaya Membaca Pudar di Afghanistan di Tengah Kesulitan Ekonomi

Seorang pria menunjukkan versi bahasa Persia dari buku berbahasa Mandarin di sebuah toko buku di Kabul, Afghanistan, pada 22 April 2025. (Xinhua/Saifurahman Safi)

0
Xinhua

Budaya membaca di Afghanistan terus mengalami kemunduran akibat berbagai faktor, seperti konflik selama puluhan tahun, kemiskinan yang meluas, dan tingkat pengangguran yang tinggi.

CARAPANDANG.COM, KABUL -- Di saat dunia memperingati Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia pada Rabu (23/4), toko-toko buku di Kabul, ibu kota Afghanistan, sedang menghadapi penurunan bisnis yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat penurunan signifikan dalam jumlah pencinta buku dan peminat kegiatan membaca.

Budaya membaca di Afghanistan terus mengalami kemunduran akibat berbagai faktor. Konflik selama puluhan tahun, kemiskinan yang meluas, dan tingkat pengangguran yang tinggi berdampak besar terhadap industri buku dan mengikis budaya membaca negara itu.

Sulaiman Shah, yang telah bekerja sebagai staf penjualan di salah satu toko buku tertua di Kabul selama lebih dari 16 tahun, melihat penurunan drastis dalam minat publik terhadap buku dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Seorang pria menunjukkan versi bahasa Persia dari buku berbahasa Mandarin di sebuah toko buku di Kabul, Afghanistan, pada 22 April 2025. (Xinhua/Saifurahman Safi)

"Penjualan buku kami dahulu cukup kuat," kata Shah kepada Xinhua, berdiri di samping rak-rak yang dipenuhi berbagai buku. "Namun, sayangnya penjualan kami saat ini anjlok menjadi hanya 10 persen dari sebelumnya."

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait