"Hal tersebut juga memberikan sinyal positif pasca pandemi Covid yang mengakibatkan resesi ekonomi pada tahun 2021," bebernya.
Keenam katanya lagi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Agam yang menunjukkan kencenderungan mengalami peningkatan pada lima tahun terakhir.
Tahun 2018 sebut bupati, IPM Agam dikisaran angka 71,7. pada 2022 bergeser jadi 73,29. Hal ini menurutnya, menggambarkan kebijakan pemerintah daerah memberikan dampak positif terhadap kualitas pembangunan manusia.
"Berdasarkan kondisi ekonomi makro tersebut, maka pada 2024 kita berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan capaian dengan program dan kegiatan yang tepat yang sudah disusun dalam rencana kerja pembangunan daerah 2024," ucapnya.
Sementara itu, struktur Ranperda APBD 2024 terdiri dari Pendapatan Daerah sebesar 1 trilyun 482 milyar rupiah lebih. Belanja Daerah sebesar 1 triliyun 771 milyar rupiah lebih.
Kemudian pembiayaan yang terdiri dari penerimaan pembiayaan yang bersumber dari SILPA yang bersifat bebas tahun 2023 sebesar 10 milyar rupiah. Pengeluaran pembiayaan sebesar 5 milyar rupiah lebih yang merupakan penyertaan modal pemerintah daerah.
"Berdasarkan proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan tersebut, maka rancangan APBD 2024 mengalami defisit murni 284,1 milyar rupiah lebih," sebut bupati.
Terkait kapasitas keuangan daerah lanjutnya, Pemerintah Daerah menyadari bahwa perlu peningkatan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan daerah.