''Kami mohon perhatian khusus kepada 5 provinsi terbanyak kasus stunting, untuk bisa mengejar capaian-capaian dari 11 intervensi spesifik. Kami mohon bisa dikejar untuk capaian-capaian indikator tersebut,'' ucapnya.
Secara lebih spesifik dari 11 intervensi itu, ke-1, skrining anemia, belum ada provinsi yang telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 70% di kuartal 1 2023.
Ke-2, konsumsi TTD remaja putri, sudah 36 dari 38 provinsi telah melebihi target 12,5% pada kuartal 1 2023 yaitu rata-rata 57%. Dua provinsi lainnya masih harus mengejar target 12,5% antara lain Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
Ke-3, pemeriksaan kehamilan (ANC) ditargetkan mencapai 20%. Namun dari 38 provinsi hanya Banten dan DKI Jakarta yang telah mencapai target tersebut yakni Banten 20,45% dan DKI Jakarta 20,13%. Intervensi pemeriksaan kehamilan ini dilakukan minimal 6 kali di fasilitas kesehatan.
Ke-4, ibu hamil mengkonsumsi TTD. Ada 37 provinsi selain Papua Barat Daya sudah mencapai target 20% kuartal 1 2023. Saat ini ibu hamil mengkonsumsi TTD di Papua Barat Daya baru mencapai 16,89%.
Ke-5, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil KEK. Ada 18 provinsi telah melebihi target 87,5% pada Kuartal 1 2023. Dikatakan Dirjen Maria, PMT bagi ibu hamil KEK sangat penting untuk mencegah lahirnya anak-anak dengan BBLR rendah.
''Ini mohon untuk propinsi dan kabupaten-kabupaten yang belum mencapai target segera melakukan perbaikan-perbaikan,'' kata Dirjen Maria.