Beranda Kolom Dari Neokolonialisme Tarif AS hingga Rusaknya Stabilitas Ekonomi Global

Dari Neokolonialisme Tarif AS hingga Rusaknya Stabilitas Ekonomi Global

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan pernyataan tentang "tarif timbal balik" di Rose Garden di Gedung Putih, Washington DC, AS, pada 2 April 2025. (Xinhua/Hu Yousong)

0
Xinhua

Sebagai tanggapan, UE meningkatkan hubungannya dengan berbagai kawasan. Hal ini kian jelas terlihat dari keterlibatan UE yang makin aktif dalam BRICS+ sebagai pengamat dan investor, serta perluasan hubungan UE dengan Turkiye dan negara-negara Teluk.

Hubungan antara China dan AS merupakan salah satu hubungan yang paling signifikan dan kompleks di dunia. Kerja sama kedua negara ini pun berperan penting dalam mengatasi tantangan global. Terlepas dari masa depan yang tidak pasti dari hubungan kedua negara tersebut, upaya-upaya bersama diperlukan untuk membantu menghindari jebakan global yang sulit diatasi dan menciptakan model keterlibatan yang saling menguntungkan.

Meski demikian, perkembangan dunia saat ini ditandai dengan hegemoni tarif AS, yang tak lain merupakan alat AS untuk menekan China meski ada upaya yang konsisten dari China untuk membina hubungan yang stabil dan harmonis dengan AS yang didasari oleh prinsip saling menghormati dan menghargai kepentingan bersama.

Kebijakan proteksionis pemerintah AS telah menyebabkan ketidakpastian yang signifikan. Sebagai dua perekonomian terbesar di dunia, China dan AS berbagi tanggung jawab untuk memperjuangkan perdamaian dan pembangunan global, sebuah sentimen yang digaungkan oleh banyak negara.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif tentang "tarif timbal balik" di Rose Garden di Gedung Putih, Washington DC, AS, pada 2 April 2025. (Xinhua/Hu Yousong)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait