SHARE

Istimewa

Liputan: Linda Sari

CARAPANDANG[AGAM] -Pembinaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terhadap Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14 Pincuran VII, Kecamatan Ampek Angkek membuahkan hasil.

Pembinaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terhadap Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14 Pincuran VII, Kecamatan Ampek Angkek membuahkan hasil.

Hal itu dibuktikan dengan diraihnya penghargaan Adiwiyata Nasional 2022 oleh sekolah itu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), Kamis (1/12) di Kantor KLHK RI Jakarta.

Prestasi inipun sekaligus membuat Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM bangga. Pasalnya bupati bergelar Doktor Manajemen Sumber Daya Manusia ini merupakan alumni sekolah itu.

Hal itu diungkapkan Kepala DLH Agam, Ir Arif Restu, MSi. Dikatakan, perhargaan sekolah dengan lingkungan bersih tertata itu diterima langsung oleh bupati.

“Pada saat menerima penghargaan ini bupati sangat bangga, karena beliau dulu bersekolah di SDN itu. Beliau sangat mengapresiasi prestasi ini,” ujarnya.

Disebutkan, penghargaan yang diterima SDN 14 Pincuran VII berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No SK 1176/MENLHK/P2SDM/SDM.2/11/2022 tentang Penetapan Sekolah Adiwiyata Nasional 2022.

Sekolah Adiwiyata jelas Arief, merupakan sekolah yang telah menerapkan sistem dengan maksud untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

“SDN 14 Pincuran VII ini telah melakukan itu hingga diganjar Adiwiyata Nasional,” katanya.

Kedepan katanya, pihaknya menargetkan sekolah tersebut agar dapat menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri. Penghargaan ini merupakan level tertinggi Sekolah Adiwiyata.

“Ke depan kita akan terus melakukan pembinaan maksimal hingga meraih Adiwiyata Mandiri,” ucapnya.

Ditambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah yang ada untuk menuju Adiwiyata, baik kabupaten, provinsi, nasional maupun mandiri.

“Untuk mencapai itu semua dibutuhkan kerja keras kita bersama, tidak hanya DLH tapi juga stakeholder terkait termasuk masyarakat,” ujarnya.