SHARE

Selamat dan sukses kepada Bupati Agam dan terima kasih masyarakat adat Nagari Pasia Laweh ​K​ecamatan Palupuh dan seluruh pihak ​P​emerintah Kabupaten Agam, PWI dan segenap lapisan masyarakat yang telah  membantu hadirnya Anugerah Kebudayaan.

Laporan: Linda Sari

AGAM, CARAPANDANG.COM - Bupati Agam itu mengambil inspirasi dari Nagari Pasia Laweh sebagai kisah sukses (success story) formula strategi kebudayaannya dalam membangun ketahanan pangan sambil tetap menjaga hutan di Kabupaten Agam .

Masyarakat adat di nagari itu sukses mengintervensi persoalan ketahanan pangan, sehingga tidak hanya berdampak kepada keberlanjutan sumber daya alam penunjang produksi pangan namun juga memberi dampak kepada ketahanan ekonomi masyarakat.

“Khusus di Nagari Pasia Laweh memiliki kebudayaan yang sangat kuat, yakni andil masyarakat adat, yakni ninik mamak dan kaum. Andil tersebut tidak hanya sebatas tuturan lisan tapi juga sudah ada yang menjadi produk hukum. Bahkan, masyarakat adat menciptakan ritus-ritus yang bertujuan untuk penyelamatan SDA,” jelasnya.

Saat disampaikan Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arfin Datuak Parpatiah mengatakan, memang yang disebut dengan kebudayaan yang berhubungan dengan ketahanan pangan itu Nagari Pasia.Laweh
Tentunya memandang bahwa apapun yang dilakukan untuk ketahanan pangan itu ketersediaan pangan mulai ulu hilirnya seperti pada pembuatan irigasi,percetakan sawah  

"Kita ada kelompok-kelompok tani sampai ketersediaan lahan semuanya itu berkat dukungan peran kearifan lokal sebagai Ninik Mamak, Bundo Kanduang dan peran pemangku adat ikut mendukung program pemerintah

Dikatakannya, jadi tidak bisa dibiarkan Pemerintah semata, atau tidak bisa rakyat saja yang melakukan tetapi harus peran di Ninik mamak karena di Minangkabau khususnya masalah Sako Pusako itu termasuk tanah ulayat

"Bagian dari tanah Pusako itu itu tidak serta-merta bisa langsung menjadi keputusan anak kemenakan ataupun pemerintah tapi harus dikolaborasikan dengan Ninik Mamak sebagai pemimpin kaum," tukasnya

Di Nagari Pasia Laweh setiap apapun pekerjaan memang harus sinergikan dengan Ninik Mamak dengan cara musyawarah mufakat dengan Bajanjang naik Batanggo turun​.​

"Alhamdulillah banyak yang telah berhasil kita lakukan itu berkat dukungan Ninik mamak dan masyarakat adat, seperti itulah kekuatan Ninik Mamak di Nagari Pasia Laweh," tutur dia.

Zul Arfin berharap, dengan Anugerah Kebudayaan yang diberikan oleh PWI dan insya Allah akan diserahkan Pak Presiden nantinya di Medan.

"Ini berdampak kepada seluruh Nagari di Agam setidaknya pilot-pilot projek setiap Kecamatan harus tercatat dengan baik dan ini perlu rencana tindak lanjut daripada hasil anugrah yang kita terima," harap Zul Arfin​.​

Ia menambahkan, pastinya selamat dan sukses kepada Bupati Agam dan terima kasih masyarakat adat Nagari Pasia Laweh ​K​ecamatan Palupuh dan seluruh pihak ​P​emerintah Kabupaten Agam, PWI dan segenap lapisan masyarakat yang telah  membantu hadirnya Anugerah Kebudayaan untuk bapak Bupati Agam juga kebanggaan kita masyarakat Pasia Laweh Kecamatan Palupuh.

"Terimakasih dan insya Allah kita juga akan berangkat ke Medan besok, Senin (06/02), dalam rangka menyaksikan secara langsung dan ikut berdiskusi tentang kebudayaan yang dirancang oleh panitia PWI HPN di Medan," pungkasnya.