SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (EU) Josep Borrel pada Senin mengatakan dalam pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri bahwa lebih banyak kematian dan kehancuran di Gaza tidak membuat Israel serta merta aman.

Saat memimpin pertemuan di Brussels yang mengumpulkan para menteri luar negeri blok tersebut, serta undangan dari negara-negara Timur Tengah, Borrell mengatakan "Saya pikir lebih banyak kematian, kehancuran, kesulitan bagi rakyat Gaza, rakyat Palestina tidak akan membantu mengalahkan Hamas, atau ideologi mereka. Hal itu tidak membuat Israel aman.

Dia menyerukan upaya untuk mencapai solusi yang berkelanjutan dan abadi serta menambahkan bahwa semua hadirin setuju untuk mendukung Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Borrell juga menyayangkan situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza dan menambahkan bahwa EU terus mengupayakan memberi sanksi atas pemukim ekstremis Israel yang melakukan kekerasan dan menyerang warga Palestina di Tepi Barat.

"Saya pikir kita tidak perlu lagi membicarakan proses perdamaian di Timur Tengah. Saya pikir kita harus mulai membicarakan khususnya mengenai proses pelaksanaan solusi dua negara," ujar perwakilan EU itu

Dia mengingatkan bahwa posisi umum EU adalah jeda kemanusiaan, dan mencatat: "Tidak ada suara bulat, tidak ada kesepakatan di tingkat Dewan Eropa untuk mendukung gencatan senjata."

Para menteri Uni Eropa mengadakan pertukaran informal terpisah dengan para menteri dan perwakilan lain dari berbagai negara termasuk Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Sekretaris Jenderal Liga Negara-negara Arab Ahmed Aboul Gheit.

Selain itu ada Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.

Setidaknya 25.295 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 63.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan gencar Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB. dilansir antaranews.com

Tags
SHARE