SHARE

Dinas P3APPKB Bukittinggi Dan Anggota DPRD Ibnu Aziz Gelar Road Show Capacity Building Forum Anak Kelurahan

Liputan : Melita Johan

CARAPANDANG [BUKITTINGGI] - Dengan adanya kenaikan kasus dari tahun 2020 sampai tahun 2021 hampir sebanyak 50 %  kasus LGBT di Bukittinggi, kemungkinan terbesar adalah disebabkan oleh faktor ekonomi.

Dan kasus LGBT di Bukittinggi  yang mana Korbannya kebanyakan Anak Usia Sekolah.

Hal ini disampaikan, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kota Bukittinggi Yeni Astuti, usai menjadi narasumber di Kelurahan Campago Ipuah Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Jumat (3/6).

Yeni menyampaikan, bahaya LGBT perlu disosialisasikan kepada anak-anak di usia dini. 

Ia juga sangat mengapresiasi, dana pokok pikiran (pokir) dari anggota DPRD Ibnu Asis yang disalurkan untuk sosialisasi terhadap bahaya LGBT pada anak tersebut.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk pendekatan atau sosialisasi terhadap anak khususnya forum anak di Kelurahan Campago Ipuah.

“Forum anak ini diharapkan peran dua pribadi sebagai pelopor dan pelapor. Pelopor artinya anak-anak ini sebagai penghayo atau mengkampanyekan khusus dalam tema anti LGBT,” ujar Yeni.

“Kami menghimbau kepada masyarakat, mungkin ada anak-anak kita yang terdampak atau sudah menjadi korban LGBT ini, jangan ragu dan takut untuk melapor kepada Dinas P3APPKB,” ungkapnya.

Pelayanan ini merupakan salah satu program Pemerintah Kota Bukittinggi untuk masyarakat, melayani korban LGBT untuk diberikan terapi psikolog tanpa dipungut biaya atau gratis.

Pemko Bukittinggi juga bersinergi dengan beberapa klinik psikologis baik pemerintah maupun swasta.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bukittinggi Ibnu Asis usai acara Roadshow Capacity Building Forum Anak Kelurahan dengan tema Sebagai Pelopor dan pelapor Pemenuhan Hak Anak di kelurahan wilayah kerja Kecamatan Mandiangin Koto Selayan mengatakan kegiatan ini merupakan perdana di MKS.

“ DPRD memberikan ruang yang nyata dan memberikan kesempatan hadirnya forum anak di tingkat kelurahan.

Kedepannya, forum anak itu bukan lagi objek pembangunan tapi dijadikan subjek pembangunan," kata Ibnu.

"Sebagai subjek pembangunan akan memberikan warna tersendiri bagi kegiatan perencanaan pembangunan di setiap kelurahan nantinya," tambahnya.

"Kelurahan manapun yang tidak menyuarakan forum anak dalam kegiatan musrenbang, ibarat makan sayur kurang garam. Intinya, forum anak harus diakomodir di setiap kelurahan,” pungkas Ibnu Asis.

Lurah Campago Ipuah Hastine Atas Asih mengucapkan terima kasih kepada dana pokir dari anggota DPRD Ibnu Asis. Hal ini sangat bagus untuk mengantisipasi para generasi muda supaya jangan terlibat kasus LGBT.
Kemudian, Hastine juga menyampaikan bagiamana perkembangan anak kedepannya karena anak merupakan generasi penerus bangsa.

“Bagaimana bangsa kedepan terletak di tangan adek-adek sekarang ini, jika salah mendidik dan jika tidak diantisipasi mulai sekarang, masa depan mereka akan kelabu dan hancur,” katanya.

Senada juga disampaikan narasumber Yosi Molina, seorang Psikolog di Kota Bukittinggi, a mengatakan, belakangan ini seringkali menangani kasus LGBT, bahkan 5 kasus tertinggi yang dilaporkan berasal dari MKS.

“Sebenarnya mungkin di lokasi lain juga ada, tapi yang sampai melapor ke Dinas P3APPKB dari MKS,” terangnya.

Yosi menyebutkan, kegiatan ini sebagai preventif pencegahan, sosialisasi bertujuan agar mereka lebih waspada dan tidak terjebak kepada komunitas-komunitas yang salah .### 

Tags
SHARE