SHARE

Kabupaten Agam merupakan daerah yang tidak hanya luas, namun juga kaya dengan nilai budaya. Khazanah kebudayaan menjadi strategi ampuh dalam menciptakan ketahanan pangan.

Laporan: Linda Sari

AGAM, CARAPANDANG.COM - Kabupaten Agam merupakan daerah yang tidak hanya luas, namun juga kaya dengan nilai budaya. Khazanah kebudayaan menjadi strategi ampuh dalam menciptakan ketahanan pangan.

Demikian benang merah yang disampaikan Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM saat menjadi salah satu pembicara pada Dialog Kebudayaan PWI Pusat, Selasa (7/2) di Kota Medan.

"Agam merupakan daerah nomor dua terluas di Sumatera Barat. Agam memiliki kearifan lokal yang tak kalah hebat," ujarnya.

Menurut bupati, kebudayaan sangat cocok dijadikan strategi dalam merawat dan menjaga ketahanan pangan di daerah itu.

"Masyarakat di Agam dalam kehidupan sehari-hari sangat menjunjung kebudayaan nenek moyang. Inilah menjadi alasan kami memperkuat ketahanan pangan melalui kebudayaan," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Agam juga menyampaikan apreasi tinggi kepada insan pers yang turut terlibat memberi sumbangsih terhadap pembangunan kebudayaan di daerah itu.

Ketua PWI Pusat, Atal S Depari menyebut, Dialog Kebudayaan bersama penerima anugerah ini merupakan salah satu rangkaian peringatan HPN 2023 yang dipusatkan di Kota Medan.

"Dialog kebudayaan ini menghadirkan sepuluh kepala daerah penerima anugerah kebudayaan," ujarnya.

Selain sepuluh kepala daerah lanjutnya, dialog kebudayaan juga menghadirkan Sekjen Kementerian PUPR, Dirjen Kebudayaan dan sejumlah tokoh lainnya.

"Kami berharap, anugerah kebudayaan ini dapat menciptakan pangan yang berswasembada, sandang yang berkepribadian dan papan yang selaras dengan alam dan lingkungan," tuturnya.

Diketahui, selain Bupati Agam, sembilan bupati dan walikota penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2022 juga membicarakan strategi masing-masing dalam membangun daerah melalui strategi kebudayaan.