Beranda Internasional WHO: Kekerasan terhadap Wanita dan Anak Perempuan Masih Marak di Pasifik Barat

WHO: Kekerasan terhadap Wanita dan Anak Perempuan Masih Marak di Pasifik Barat

Warga berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa untuk memperingati Hari Antikekerasan terhadap Perempuan Internasional di Jakarta pada 25 November 2024. (Xinhua/Veri Sanovri)

0
Xinhua

CARAPANDANG.COM, MANILA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (25/11) menyatakan bahwa kekerasan terhadap wanita dan anak perempuan masih marak di seluruh dunia, dengan data terbaru menunjukkan bahwa hampir satu dari tiga perempuan pernah mengalami kekerasan oleh pasangan intim (intimate partner violence/IPV) atau kekerasan seksual sepanjang hidupnya, angka yang hampir tidak berubah dalam 25 tahun terakhir.

   WHO menyatakan bahwa temuan ini menyoroti "kenyataan tak terbantahkan" bahwa, terlepas dari adanya advokasi dan langkah kebijakan selama puluhan tahun, kekerasan berbasis gender tetap menjadi krisis sosial dan kesehatan masyarakat yang dapat dicegah serta pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

   Kekerasan semacam ini meninggalkan dampak fisik, emosional, dan ekonomi yang berkepanjangan, serta berkontribusi terhadap depresi, cedera, hasil reproduksi yang buruk, serta membatasi kemampuan kaum perempuan untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam masyarakat, kata WHO dalam pernyataan persnya.

   Di Wilayah Pasifik Barat, WHO menyebutkan lebih dari seperempat wanita dan anak perempuan pernah mengalami IPV atau kekerasan seksual.

   Sekitar 9 persen perempuan berusia 15 hingga 49 tahun mengalami IPV dalam setahun terakhir, dengan tingkat nasional berkisar antara 1,2 persen hingga 42,2 persen. Sekitar 4,3 persen mengalami kekerasan seksual nonpasangan dalam 12 bulan terakhir, sementara 9,4 persen pernah mengalami kekerasan semacam itu dalam hidup mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait